Kamis, 25 Februari 2010

Pengamen Ya Asongan, Kenapa?


Perjalanan mudik ini memang berbeda, banyak hal yang berubah dan baru kutahu -beberapa bulan tak menyinggahi dan menikmati layanan umum,bus utamanya - bukan apa-apa memang nggak kemana-mana ^^-. setelah memilih sesuai pesanan -alhamdulillah dapat dengan harga yang merakyat ^^- terpikir pelayanan akan sama dengan ketika terakhir kali naik ini, ternyata agak berbeda.

Dulu pedagang asongan, pengamen,'pengamal' sama sekali tidak naik ke dalam bus, ketika ada yang naik dipastikan akan ditegur oleh crew Bus. kemarin dengan begitu bebasnya mereka naik turun dan lagi , bukan bermaksud menyamakan mereka semua, pemaksaan dan permintaan yang tak mengenakan berseliweran.jadi jengah, mo dilayanin capek dicuekin merasa gimana githu..

Ya tak bermaksud menyudutkan mereka yang mencari nafkah seperti menjadi pedagang asongan, pengamen ato apapunlah yang harus bertebaran di terminal, stasiun dan yang lainnya, harus naik turun dan mengejar 'pasar'. mereka juga berjuang untuk memenuhi kewajiban terhadap keluarga, mencoba menjaga wibawa -salah satunya dengan bekerja, betul ndak?-, namun caranya itu loh yang memaksa dan menawarkan dengan nada tinggi dan menyudutkan. tidak semua sih, namun kebanyakan.

Namun yah begitulah, jadinya perjalanan tetap dilanjutkan karena ini adalah pilihan

** untuk abang-abang asongan, pengamen dan sejawatnya : teruskan perjuangan**
Terima kasih untuk Crew Sinar Jaya: tingkatkan pelayanan

Maaf,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar